BURUNG GAGAK
gagak, burung bertengger yang lazimnya berwarna gelap, dan
temasuk kedalam family Corvidae. Yang
mencakup 100 spesies.
Gagak memiliki tingkat perkembangbiakan paling tinggi di
antara keseluruhan kelas aves. Dalam hal intelegasi burung gagak termasuk burung
paling maju. Gagak dapat tersebar luas , karena mempunai kemampuan beradaptasi
yang baik sehingga dapat hidup dalam lingkup habitat yang beraneka ragam.
Panjang gagak mencapi 15 -70 cm. gagak yang berwarna hitam,
atau hitam dengan puth, abu –abu, atau coklat memiliki paruh yang cukup panjang
dan kuat. Gagak bear dan berwarna gelap dari genus Corvus berparuh lebih besar
dan kuat. Lubang hidung gagak terlindungi bulu kaku yang mengarah ke depan.
Sayap dan tungkainya kokoh, sehingga bias melakukan gerakan yang efisien baik
dari darat maupun udara. Gagak besar (Corvus corax) memilikikeahlian terbang
yang mencapai perkembangan yang cukup tinggi. Gagak jantan dan gagak betina
memiliki rupa yang hamper ama.
Family ini biasanya terdapat di daerah beriklim sedang .
Gagak Biru di Indonesia disebut Ekek Biru. Burung ini menyebar dari daerah
gunung, kawasan subartika, hutan rimba tropis, dan daerah pemukiman manusia.
Kebnyakan spesies gagak adalah omnivora (pemakan segala), dari sinilah burung
gagak disebut dengan burung setengah burung pemangsa.
Sebagian besar spesies gagak mengeram dalam lingkup koloni,
tetpi ada beberapa , misalnya gagak hitam (c.corone) hanya hidup berkawan di
luar musim mengeram saja. Burung gagak adalah termasuk burung sejati karena
hanya kawin untuk selama hidup aja. Sarang yang mereka buat sangat besar,
dibuat dari cabang yang kokoh, ditempatkan di pohon atau semak, di batu karang
atau bangunan gedung. Jumlah telur yang dihasilkan mencapai 2 – 0 butir, dan
memiliki warna krem, biru dengan rona – rona gelap. Masa pengeraman berlangsung
2 - 3 minggu.
Kecerdasan burung gagak (intelegasi) telah di ungkapkan oleh
Otto Koehler dengan menggunakan gagak besar. Burung ini ternyata dapat dilatih
untuk membuka tutup sederet kotak karton, sampai menemikan beberapa potong
makanan yang sebelumnya telah ditempatkan di dalm kotak dan di sebar dengan asal – asalan saja, dan tidak membuka
kotak kardus lagi setelah menemukan makanannya. Dan dari sinilah dapat
dibuktikan bahwa gagak memiliki kemampuan untuk mengingat – ingat sejumlah hal
yang disuguhkan secara beruntun padanya.
Gagak besar terdapat di seluruh daerah Arktik. Gagak pohon
(C. frugilegus) terdapat di eropa, afrika, dan asia. Ia hidup baik dalam
kelompok maupun koloni ( pajang : 46 cm). Gagak eropa (C. monedula), juga hidup
dalam koloni ( panjang: 33cm). Gagak hitam dan gagak warna – warni (C. cornix)
memiliki panjang 47 cm. ada pun jenis – jenis gagak yang lainya , yaitu : gagak
amerika (G, brachyrhynchos), gagak pemangsa ikan ( C. ossifragus), gagak putih
atau gagakbintik – bintik (C. albus), gagak piapiak (ptilostomus after), gagak
semak (Zavattariornis stresemanni), gagak bngai ( C. unicolor).
Mitos buung gagak :
Di Indonesia apabila ada seekor burung gagak yang mengitari
atau berhenti di atap rumah, berarti akan ada yang meninggal. Dari mitos ini
ternyata dp di simpulkan bahwa burung gagak mempunyai kemampuan untuk
mendeteksi seseorang yang sebentar lagi akn meninggal. Namun di luar negri
burung gagak adalah hewan pembawa keberuntungan.
Klasifikasi gagak :
2.
Filum : chordate
3.
Kelas : aves
4.
Ordo : Passeriformes
5.
Family : corvidae
6.
Genus : corvus
System pada burung gagak :
51)
System pencernaan
pencernaan pada burung terbagi menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaannya terdiri atas paruh, rongga mulut, faring atau tembolok,
lambung dan usus.
Paruh ini tidak
berfungsi untuk mengunyah makanan karena burung tidak mempunyai gigi. Makanan
yang masuk ke dalam rongga mulut langsung menuju kerongkongan yang merupakan
pipa atau saluran antar rongga mulut dan lambung.
Makanan disimpan untuk sementara waktu dibagian bawah kerongkongan yang disebut tembolok. Makanan masuk kedalam lambung yang terbagi menjadi lambung kelenjar yang berfungsu mencerna makanan dan lambung pengunyah yang berfungsi untuk menghancurkan makanan. Lalu proses pencernaan selanjutnya di dalam usus.
Makanan disimpan untuk sementara waktu dibagian bawah kerongkongan yang disebut tembolok. Makanan masuk kedalam lambung yang terbagi menjadi lambung kelenjar yang berfungsu mencerna makanan dan lambung pengunyah yang berfungsi untuk menghancurkan makanan. Lalu proses pencernaan selanjutnya di dalam usus.
Enzim
yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke
dalam usus halus. Untuk burung jenis merpati tidak mempunyai kantong empedu.
62) System syaraf
Bentuk otak dan bagian-bagiannya
tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada
ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang
telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal terus kemembran
tympani (gendang telinga). Telinga tengah dengan saluran-saluran semi sirkulat
terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada saluran
eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.
3)
Reproduksi Burung
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki
alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu
ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap
kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum
yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di
daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah
dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah
oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang
berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami
oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak
burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan
paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat
mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang
4) System fertilisasi
Pada burung betina hanya ada satu
ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap
kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum
yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara
pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami
oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak
burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan
paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat
mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
95)
Sistem Ekskresi
Burung
memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak memiliki kandung kemih
sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui Metabolisme burung sangat
cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki dinamika yang
sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah nefron yang
dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung,
terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron
pada manusia. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara
pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa
ikan laut dengan kadar garam tinggi.lubang kloaka. Urine pada burung
diekskresikan dalam bentuk asam urat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar